Powered By Blogger

11/14/09

Pahlawan

Menjadi Teladan

Seorang induk cheetah bawa rusa muda yang masih hidup tuk anak-anaknya umur lima bulan lalu nglepasin rusa muda itu. Setelah anak-anak Cheetah itu coba bikin beberapa penyerangan en gagal, sang induk pun ambil alih en tunjukin pada mreka cara "menangkap santapan malam".

Ehm... Jadi Teladan... Sekarang sedang dicari lho generasi muda yang bisa jadi teladan! Kalo kita mo jadi pahlawan – orang yang dicari, langkah awal yang paling penting ya jadi TELADAN! Ayat tema kita di I Timotius 4:12 jadi tantangan besar buat kita. Kesaksian hidup seseorang itu lebih berharga jika dibanding ama 1000 orang pengkhotbah yang hebat sekalipun!! Ada pepatah Jawa yang ngomong kita jangan hanya bisa ‘jarkoni’ belaka artinya bisa ngajar tapi ga bisa nglakoni atau njalanin.’ Karna kalo cuman ngomong, bisa aja cuman teori, tapi teladan itu kualitas hidup seseorang yang nyata dalam sikap en perilaku sehari-hari!!

Coba kita ngliat contoh seorang muda, Yosia, di II Tawarikh 34-35. Yosia jadi raja di Yerusalem dalam usia yang muda banget. Ia udah jadi raja pas usianya baru 8 tahun, en tercatat memerintah slama 31 tahun. Yosia dicatat punya life style yang lurus sejak muda. "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri." (II Tawarikh 34:2). "Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan." (ay 3). Kalo mo diitung, usia kedelapan dari pemerintahannya, berarti usia Yosia masih 16 tahun waktu ia putuskan tuk cari Tuhan. Ini usia yang masih muda banget. Blon lagi statusnya sebagai raja, pastinya punya agenda kesibukan yang sangat padat en dengan kekuasaan tertinggi itu brarti ia punya peluarng tuk bisa lakukan apa saja semau hatinya. Namun ternyata Yosia punya life style yang beda meski ia masih muda en bisa bertindak sesukanya. Yosia layak jadi teladan buat kita generasi muda! Ia bener-bener beda dari banyak raja yang life style-nya ga berkenan bagi Tuhan. Tahun ke dua belas, ini artinya 4 tahun kemudian, pas ia berusia 20 tahun, ia udah mulai perbaiki kerohanian daerah Yehuda en Yerusalem dari berbagai bentuk penyembahan berhala. "Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu." (ay 4). KEREN!! Di usia yang masih muda banget, Yosia udah blajar hidup lurus en ga nyimpang kemana-mana. Di usia mudanya Yosia jadi pelopor dalam pergerakan reformasi rohani di wilayah pemerintahannya.

Karna itu generasi muda, yuk blajar hiduplah bener dari sekarang! Punyai gairah en semangat yang berkobar-kobar tuk kalahkan ‘daging’ kita en ga nunda-nunda lagi palagi terlena ama life style en nafsu duniawi! Tutup rapat-rapat kesempatan kita tuk jatuh en ngrusak diri anda. Rasul Paulus pernah pesan ama Timotius sang Gembala Jemaat yang masih muda: "Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni." (2 Timotius 2:22). Tidak ada yang tahu kapan akhir jaman akan datang. "Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13:32)! Seperti Yosia, jadi teladan sejak muda. Yuk kita mulai ambil komitmen kembali tuk hidup lurus, benar di mata Tuhan sejak dini, karena itu kewajiban kita semua tanpa pandang usia.

ANDA GA BISA AJARIN
APA YANG GA ANDA KETAHUI

ANDA PUN GA DAPAT NUNTUN
KE TEMPAT YANG GA ANDA TUJU


“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”
Efesus 5:15

wassalam
abdiel

No comments:

Post a Comment