Powered By Blogger

1/6/10

Natal


.: Makna Natal Bagi Maria :.
Setiap bagian dalam peristiwa Natal punya pemaknaan yang beda en perlu dicatatan baik-baik kalo berita sukacita lahirnya Sang Juruselamat ga melulu dilatar belakangi ama sesuatu yang seneng-seneng juga. Ada banyak hal yang harus dikerjain, ada hal yang harus diturutin en ada hal yang harus belajar dikorbanin.
Itulah yang bisa kita pelajari dari pergumulan Maria... Maria adalah orang pertama di bumi yang tau rencana kelahiran Sang Penebus. Bayangin seberapa kagetnya Maria waktu denger berita ini, en dia bakalan ngandung jabang bayi, walo blon nikah. Pasti ada banyak hal yang muncul en bikin kepikiran.
Sangat mungkin Maria takut en penuh rasa kuatir... Karna tiba-tiba didatangi seorang malaikat, en kemudian karna denger kalo dia akan ngandung tanpa suami. Apa yang akan terjadi kalo masyarakat tahu dia telah ngandung sebelum nikah? Hal itu berarti hukuman mati, dirajam ama batu. Ato bahkan lagi, apa yang akan terjadi kalo sampai keluarganya atau lebih lagi Yusuf, calon suaminya, tahu? Bayangin kalo hal ini terjadi pada kita, rekan muda. Apa kita ga akan jadi takut juga?
Namun, ketakutan en kekuatiran Maria itu segera berganti jadi sukacita besar. Pas Dia diberitahu kalo Dia akan ngandung Anak Allah! Maria jadi tenang. Karna apa? Karna Maria beriman blajar percaya ama Tuhan yang berdaulat. Kalo ini kehendak Tuhan, rencana Tuhan, maka pasti akan ada pertolonganNya tuk jawab semua kekuatiran itu. Tuhan pasti ga akan lepas tangan (itulah mungkin keyakinan Maria). Tatkala hal itu adalah termasuk dalam rencanaNya, maka pasti Tuhan akan urus segalanya, termasuk gimana caranya berikan penjelasan ama Yusuf. Maria belajar peracya, dan karena itulah Ia dapat taat ama perintah Tuhan.
Rekan muda, kalo Tuhan berikan pada kita suatu tanggung jawab ato suatu permasalahan hidup, mari kita juga belajar dari Maria. Percayalah kalo semuanya ada dalam rencana Tuhan en kalo kita dengan setia taat pada Tuhan, jalan dalam rencana-Nya, maka kita akan liat Tuhan urus segalanya. Kita ga perlu terlalu kuatir. Kita ga perlu takut. Kita ga akan dicobai sampai melebihi dari kekuatan kita (I Kor 10:13). Dan segala perkara akan dapat ditanggung oleh kita karena Ia akan memberikan kekuatan yang kita perlukan (Flp 4:13).
Pada Natal kali ini, mari kita belajar berkata seperti Maria, “Tuhan, aku ini hamba-Mu. Jadilah sesuai dengan kehendak-Mu.” Mari kita belajar taat ama Tuhan tanpa merasa kuatir akan dampaknya. Tuhan ga akan lepas tangan en ga hargai bila kita mau taat.
Tuhan ga akan lepas tangan bagi para siswa atau mahasiswa yang mau untuk berhenti menyontek. Ga akan sampai tidak lulus ujian. Tuhan ga akan ga hargai bagi kita yang mau taat ama Tuhan en ga lagi mau melakukan KKN, suap menyuap, tipu-menipu dalam berbisnis. Berkat Tuhan akan terus mengalir bagi kita en cukupi kebutuhan kita.
Natal tahun ini, mari kita belajar seperti Maria: mentaati Tuhan sepenuhnya en beriman bahwa Ia akan memelihara hidup kita.
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Lukas 1:38

wassalam
abdiel

No comments:

Post a Comment